Selasa, September 18, 2012
0

DARWIN-(IDB) : Matahari belum menampakan sinarnya, embun pagi masih membasahi geladak heli KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dan udara yang cukup dingin menusuk tulang. Tiba-tiba sirine  meraung raung memberikan tanda adanya bahaya yang mengancam “ ….PERAN TEMPUR ….PERAN TEMPUR….PERAN TEMPUR BAHAYA UMUM, HELI ALERT 15…”. Derap langkah dan teriakan anggota saling berhamburan menuju pos tempurnya masing – masing untuk  menghadapi ancaman serangan musuh, pagi itu (4/9).

Dalam situasi tersebut heli harus sudah terbang dalam waktu 15 menit kedepan,  Flight Deck Officer (FDO) dengan sigap memimpin crew helly deck menyiapkan heli take off, Lettu Laut (P) Joko segera menghadap Komandan KRI Frans kaisiepo – 368 untuk mendapatkan perintah terbang dan tugas yang harus dilaksanakan.

“Garuda…laksanakan shadowing terhadap kekuatan musuh yang disinyalir sedang melaksanakan lintas laut menuju pulau yang disengketakan, jaga jarak aman dari jangkauan senjata musuh….keep establish communication dengan FKO. Paga PIT laksanakan positif control terhadap garuda…utamakan keselamatan,” demikian penekanan Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, ST selaku Dansatgas Kakadu 2012.

Tidak sampai 15 menit sudah terdengar “request to green deck…rogger command approve…greend deck”. Garuda (panggilan sandi Helikopter) pun melesat kearah yang dikendalikan CIC (Combat Information Centre) KRI FKO – 368.  

Setelah  13 nm terbang kearah halu190, visual ID positif HMAS Gascoyn dan HMAS Huon teridentifikasi damage assesment “A”/rusak parah dan dinyatakan tenggelam oleh hantaman Exocet MM 40 Block 2 KRI FKO – 368 dan rudal Harpoon  HMAS Perth. 

Sekilas cerita tersebut diatas, adalah skenario yang digelar dalam latihan Kakadu 2012, yang sedang berlangsung saat ini.



Sumber : Koarmatim

0 komentar:

Posting Komentar