Senin, Juli 01, 2013
7
JAKARTA-(IDB) : PT Len Industri (Persero) tahun ini optimis dapat meningkatkan pendapatan, serta membangkitkan kemandirian teknologi yang berdaya saing. Di tahun 2012 perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun dan memperoleh laba bersih sebesar Rp 67 miliar.

"Pencapaian pendapatan tersebut melebihi target yang ditetapkan dalan RKAP tahun 2012 sebesar Rp 1,8 triliun," ujar Direktur Keuangan PT Len Industri Andra Yoga Agussalam di Jakarta, Minggu (30/6).


Atas pencapaian itulah, PT Len memprediksi keberhasilan itu akan terulang kembali di tahun ini. "Kami memprediksi pendapatan akan berlanjut di tahun 2013 dengan target pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun," jelasnya.


Sampai bulan Mei lalu, perseroan kata Andra telah berhasil memperoleh kontrak (contract on hand) sebesar Rp 2,25 triliun.


Keberhasilan pendapatan perseroan tahun 2012-2013 ditopang oleh salah satu lini bisnis andalannya, yaitu di bidang Railway Signalling. "Yang sedang melakukan pembangunan paket persinyalan double track lintas utara Pulau Jawa sepanjang lebih dari 400 km dari Stasiun Cirebon sampai Stasiun Pasarturi Surabaya," jelas Andra.


Selain itu, perseroan juga tengah melaksanakan penyelesaian paket persinyalan lainnya untuk lintas Jogja-Solo, Duri-Tangerang dan Parung-Maja.


Dalam bidang renewable energy, dijelaskan Andra bahwa grup perseroan juga telah mendapatkan dan menyelesaikan kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kementerian ESDM maupun PT PLN (Persero) dengan baik.


Sementara di bidang Defence Electronics ada peningkatan order untuk pekerjaan Alians Alongis, Combat Management System (CSM) dan alat komunikasi (Alkom). Dengan kontrak-kontrak itu, pihaknya yakin dapat meraup pendapatan mencapai target, yakni Rp 2,6 triliun.






Sumber : JPNN

7 komentar:

  1. Wah hebat nih, PT LEN, tapi omong2 itu lempeng foto voltaiknya sudah buatan sendiri atau masih ngimpor? Bikin sendiri dong, kan workshop di belakang gedung kantor administrasinya besar dan proyek PRC nya gimana sdh ada yg beli belum? Waktu saya berkenjung kesana sedang di uji coba dg di gendong kesana kemari oleh ahlinya yang sdh " sepuh " tpai belum ter - incrypt Portable Radio Comm yg khusus di buat untuk TNI.
    Yg benar harusnya Alins = Alat Instrumen bukan Alians dan Alongins = Alat penolong Instrumen, banyak di pakai di Lemdik TNI.
    Sedang produk CMS-nya masih generasi pertama seperti yg saya lihat di KRI "Yos" di Armatim belum sepenuhnya menggantikan SEWACO yg lama.

    BalasHapus
  2. tapi saya heran sama pembuat kebijakan negeri ini,wong kita punya Perusahaan sekelas LEN kenapa tidak bisa di maksimalkan.kasi donk modal buat penelitian,kalo gak gt apa yg sudah di hasilkan bisa d beli.dari salah satu artikel d jelaskan ALKOM buatan LEN dari segala spek jauh lebih unggul tapi masi lebih memilih dari Afrika selatan.biasakan donk prajurit kita gunakan produk dalam negeri,yg penting d produksi dulu soal masi ada kekurangan bisa d sempurnakan.M-16 saja dengan segala kekurangan pernah juga sbg senjata andalan Amerika.

    BalasHapus
  3. Tahun depan sdh dianggarkan sekitar 100 trilliun untuk keperluan riset dan produksi material alkom siskom yang mengalahkan produk alkom-siskom buatan pabrik luar.
    Ini sungguh menggembirakanp dan membanggakan karena anggaran itu adalah usulan dari ano 13.30 untuk LEN.
    Bravo ano 13.30 anggota PP2A yg berjuang secara heroik. Ano2 yg lain mah mlempem.....katrok dan mbucitin perut doang....payah......

    BalasHapus
  4. no problem lah kemampuan dalam negeri "belum" dipakai. yg penting keta dah berhasil membuktikan kalo kita mampu. suatu saat kita memutuskan untuk memakainya tinggal dipake, itu tebakan I...

    MAJU TERUS PT LEN...

    BalasHapus
  5. yakin ini bang bole 100 Triliun apa 100 ribu ?opo wes gendeng Pemerintah ngasi dana riset 100T.

    BalasHapus
  6. Lha karepmu piro dana riset buat LEN? Wis, tentukan saja sama sampean, cikno sampean nggak ikut gendeng, ta' iye.!!!!!

    BalasHapus
  7. malaysia bodoh dan tolol .. mana bisa buat ini ??
    jom kita liat berita kat mlonjing.. xixixi

    NEGERI
    MB Selangor: Daftar kahwin dapat insentif
    June 30, 2013

    SHAH ALAM - Anak Selangor atau pemastautin di negeri ini selama 15 tahun yang melangsungkan perkahwinan tahun ini digesa mendaftar perkahwinan di 56 pusat khidmat masyarakat seluruh Selangor untuk menerima insentif perkahwinan belia.

    Menggesa demikian, Menteri Besar Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim berkata pemberian insentif RM200 seorang itu adalah untuk pasangan berumur 35 tahun ke bawah.

    Mereka diminta mendaftarkan nama di pusat khidmat masyarakat masing-masing selepas tiga bulan bernikah bagi yang beragama Islam, atau bagi bukan Islam, perkahwinan mereka didaftarkan di Jabatan Pendaftaran Negara.

    "Dengan mendaftar, pihak kerajaan negeri mempunyai maklumat bagi memberi bantuan tambahan seperti Tabung Warisan Anak Selangor (TAWAS) jika mereka mendapat anak, dan mengenal pasti calon-calon yang layak menerima perumahan mampu milik yang bakal dibangunkan kerajaan negeri, " kata Abdul Khalid selepas menyampaikan insentif itu kepada lebih 100 pasangan di sini, hari ini.

    Buat masa ini, katanya, hanya 170 pasangan telah mendaftar dengan kerajaan negeri bagi mendapatkan kemudahan itu.

    Abdul Khalid berkata pemberian insentif bagi fasa pertama adalah sebanyak RM400 setiap pasangan dan akan dinaikkan kepada RM500 pada masa akan datang.

    Beliau berkata bagi pasangan beragama Islam, pemberian insentif itu akan dilaksanakan menerusi simpanan di Lembaga Tabung Haji manakala bagi bukan Islam menerusi Sijil Simpanan Premium Bank Simpanan Nasional.

    "Walaupun jumlah RM200 itu kecil bagi sesetengah individu tetapi ia dapat mengurangkan beban kewangan yang ditanggung pengantin baru dan pemberian menerusi bentuk simpanan itu akan dapat mendidik mereka menabung untuk masa hadapan mereka dan anak-anak," katanya.

    Abdul Khalid berkata setiap tahun Selangor mencatatkan lebih 25,000 pasangan yang berkahwin dengan 18,000 daripadanya pasangan beragama Islam dan selebihnya bukan Islam. - Bernama
    by intel indonesia

    BalasHapus